Resume materi pertemuan keempat


Nama    :Imroatul Aliyah

Nim      :63010200060

Kelas    :3B Perbankan Syariah


                                   RESUME

Ayat Tentang Bekerja Keras Mencari Nafkah dalam QS al-Jumu'ah, ayat 10; dan QS. al-Qashash, ayat 73.

A. Tafsiran Para Mufassir Terkait QS. Al-Jumu’ah: 10 

QS. Al-Jumu’ah Ayat 10 : 

فَإِذَا قُضِیَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلأَْرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱ6َِّ وَٱذْكُرُوا۟ ٱ6ََّ كَثِیرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

Arab-Latin: Fa iżā quḍiyatiṣ-ṣalātu fantasyirụ fil-arḍi wabtagụ min faḍlillāhi ważkurullāha kaṡīral la'allakum tufliḥụn. 

Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 

1. Tafsir Ibnu Katsir 

{ فَانْتَشِرُوا فِي الأَْرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللهَِّ } 

Artinya : “maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah.” 

Setelah mereka dilarang melakukan transaksi sesudah seruan yang memerintahkan mereka untuk berkumpul kemudian diizinkan lah bagi mereka sesudah itu untuk bertebaran dimuka bumi dalam rangka mencari karunia Allah seperti apa yang dilakukan oleh Irak Ibnu Malik Radhiallahu Anhu apabila dia telah selesai dari salat Jum'atnya maka ia berdiri di pintu masjid. 

2. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 

Bila kalian telah mendengar khutbah dan menunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah rizki Allah dengan usaha kalian, serta ingatlah Allah banyak-banyak dalam segala keadaan kalian, semoga kalian meraih kebaikan dunia dan akhirat. 

3. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

                                                                                                                   فَإِذَا قُضِیَتِ الصَّلَوٰةُ 

“Apabila telah ditunaikan salat 

Yakni jika telah selesai mendirikan shalat 

                                                                                                                    فَانتَشِرُوا۟ فِى الأَْرْضِ 

“maka bertebaranlah kamu di muka bumi” 

Untuk berjual beli dan berurusan dengan apa yang kalian butuhkan untuk penghidupan kalian. 

                                                                                                                    وَابْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ اللهِ 

“dan carilah karunia Allah” 

Yakni rezeki Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang berupa keuntungan dalam 

muamalat dan pekerjaan lainnya. 

                                                                                                                        وَاذْكُرُوا۟ اللهَ كَثِیرًا 

“dan ingatlah Allah banyak-banyak” 

Yakni janganlah kalian lalai ketika sedang berjual beli untuk banyak-banyak mengingat Allah dengan bersyukur atas kebaikan yang diberikan kepada kalian baik itu kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat. 

                                                                                                                            لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

“supaya kamu beruntung” 

Yakni agar kalian dapat meraih kebaikan dunia dan akhirat

4. Tafsir Kemenag RI 

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah selesai melakukan salat Jumat, umat Islam boleh bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan urusan duniawi, dan berusaha mencari rezeki yang halal, sesudah menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat. Hendaklah mengingat Allah sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari kecurangan, penyelewengan, dan lain-lainnya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi apalagi yang tampak nyata.


B. Tafsiran Para Mufassir Terkait QS. Al. Qashah: 73 

QS. Al-Qashah ayat 73 : 

وَمِن رَّحْمَتِھِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّیْلَ وَٱلنَّھَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِیھِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِھِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ 

Arab-Latin: Wa mir raḥmatihī ja'ala lakumul-laila wan-nahāra litaskunụ fīhi wa litabtagụ min faḍlihī wa la'allakum tasykurụn. 

Terjemah Arti: Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. 

1. Tafsiran Kemenag 

Pergantian siang dan malam dengan fungsinya masing-masing, yaitu siang digunakan untuk berusaha mencari rezeki dan malam digunakan untuk istirahat dan melepaskan lelah, sehingga pulih kembali tenaga yang telah dipergunakan pada siang harinya. Hal tersebut merupakan rahmat terbesar dari Allah SWT yang tak ternilai harganya dan wajib disyukuri. Nikmat yang tak disyukuri akan hilang lenyap dicabut dan ditarik kembali oleh Allah. Sebaliknya nikmat yang disyukuri dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya sesuai dengan perintah Allah, akan bertambah terus.

2. Tafsir Al-Muyassar 

Dalam tafsir Al-muyassar karya Kementerian Arab Saudi ditegaskan, Allah memberi karunia kepada para hamba-Nya berupa rahmat yang luas; Dia telah menciptakan bagi mereka siang dan malam agar mereka mendapatkan manfaat dari keadaan keduanya yang silih berganti secara teratur, Allah telah menetapkan pergerakannya dengan perhitungan, sehingga manusia dapat memanfaatkan kegelapan malam yang membawa ketenangan dan ketentraman, serta memanfaatkan cahaya siang untuk bekerja mencari penghidupan. 

3. Wahabah Al-Zuhaili 

Sementara itu Wahbah Al-Zuhaili menegaskan dalam menafsirkan ayat tersebut, bahwa di antara rahmat Allah SWT kepada manusia yaitu menjadikan malam dan siang bergantian supaya bisa berlindung dan beristirahat dari lelah di malam hari dan mencari rejeki dari keutamaan Allah dengan berbagai usaha di siang hari serta supaya kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan. 

4. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah 

وَمِن رَّحْمَتِھِۦ جَعَلَ لَكُمُ الَّیْلَ وَالنَّھَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِیھِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِھِۦ 

(Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya) Yakni Allah menciptakan bagi kalian dua makhluk yang agung ini yaitu siang dan malam, agar kalian dapat berusaha dan bekerja serta dapat beristirahat dan mencari ketenangan, dengan begitu kehidupan kalian dapat berjalan dengan baik.

5. Ibnu Katsir 

Allah SWT berfirman, memberikan anugerah kepada hamba-Nya dengan apa yang diberikan kepada mereka berupa malam dan siang yang tidak ada penopang bagi mereka tanpa keduanya. serta Dia menjelaskan bahwa seandainya Dia menjadikan malam terus-menerus kekal bagi mereka hingga hari kiamat, niscaya hal itu akan menyulitkan mereka serta membosankan dan mencekam jiwa.

C. Ketersaling hubungan antara QS. Al-Jumu’ah:10 dan Qs. Al-Qashas:73 terkait dengan konsep bekerja keras mencari nafkah dalam Islam 

Hubungan dari kedua ayat diatas adalah 

1. Sama- sama diperintahkan untuk menyelesaikan tugas- tugas hidup ,larangan berdiam diri, istirahat secukupnya, dan menghargai waktu. Karena masih banyak tugas- tugas hidup lain diluar masjid seperti berdagang, rapat, silahturahim, masuk kantor lagi, memberi kuliah dan sebagainya yang harus diselesaikan. 

2. Manusia adalah makhluk yang bekerja (bomo faber), bahkan manusia tidak akan mendapatkan suatu apapun kecuali apa yang diusahakannya. Sehingga tidak mengherankan jika sering didengar bahwa masuk surga atau neraka sangat ditentukan oleh perbuatan seseorang, pekerjaan atau usahanya ketika hidup didunia. Yang ditekankan supaya manusia bekerja atau berusaha dan bekerja dengan baik maka Allah akan memberi kehiduapan yang baik pula. 

3. Melalui kerja manusia menyatakan eksistensi dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Bekerja pada dasarnya merupakan realitas fundamental bagi manusia dan karenanya menjadi hakikat kodrat yang selalu terbawa dalam setiap jenjang perkembangan kemanusiannya, sebab dengan kerja manusia dapat melaksanakan pembangunan perekonomian masyarakat dan sekaligus sebagai cermin pelaksanaan perintah agama

Komentar