Resume materi pertemuan ketigabelas
Nama:Imroatul Aliyah
Nim:63010200060
kelas:3B PS
RESUME
Materi Pertemuan Ketigabelas: Kandungan Ayat tentang Kerjasama dalam QS. Shad: 24
A. QS. As:Shad:24
قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ اِلٰى نِعَاجِهٖۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْخُلَطَاۤءِ لَيَبْغِيْ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَقَلِيْلٌ مَّا هُمْۗ وَظَنَّ دَاوٗدُ اَنَّمَا فَتَنّٰهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهٗ وَخَرَّ رَاكِعًا وَّاَنَابَ ۩
Arab-Latin : Qāla laqad ẓalamaka bisu`āli na'jatika ilā ni'ājih, wa inna
kaṡīram minal-khulaṭā`i layabgī ba'ḍuhum 'alā ba'ḍin
illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa qalīlum mā hum,
wa ẓanna dāwụdu annamā fatannāhu fastagfara rabbahụ wa
kharra rāki'aw wa anāb
Terjemah Arti : Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim
kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk
ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya
kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian
mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud
mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta
ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan
bertaubat.
B. ASBABUN NUZUL QS. SHAD : 24
Beberapa ulama tafsir menyebutkan kisah Nabi Dawud yang melatar
belakangi ayat diatas , namun kisah - kisah tersebut berasal dari Isroiliyyat
yang tidak terbukti kevalidannya , bahkan diantaranya terdapat kisah yang
sangat tidak layak terjadi pada pribadi Nabi Dawud alaihi salam , sebagai
seorang yang sangat taat kepada Rabbnya . Para ahli tafsir menyebutkan
disana kisah yang terjadi yang kebanyakannya diambil dari Isroiliyaat ,
namun tidak tsabit didalamnya dari al - Maksum ( Nabi sholallahu alaihi wa
salam ) sebuah hadits yang wajib diikuti , namun diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Hatim sebuah hadits yang tidak shahih sanadnya , karena berasal dari riwayat
Yaziid ar - Ruqosyi dari Anas rodhiyallahu anhu . Yazid sekalipun ia orang
yang sholih , namun lemah dalam hadits menurut para Aimah . Maka yang
lebih utama untuk mencukupkan diri membaca kisah ini yang terdapat dalam
Al Qur'an dan mengembalikan ilmunya kepada Allah Azza wa Jalla , karena
Al Qur'an adalah kebenaran dan apa yang terkandung didalamnya juga
sebuah kebenaran .
C. TAFSIR QS. SHAD : 24
1. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dawud berkata ‘saudaramu itu telah menzhalimimu dengan
meminta satu ekor kambingmu itu untuk digabungkan dengan kambing-
kambingnya dan sesungguhnya tidak sedikit partner yang melakukan
pelanggaran terhadap yang lain dan menzhaliminya dengan mengambil
haknya dan tidak menetapkan keadilan untuk dirinya kecuali orang-orang
mukmin yang shalih, sebagian dari mereka tidak melanggar sebagain yang
lain dan mereka berjumlah sedikit. dan dawud pun mengetahui bahwa
Kami mengujinya dengan perseteruan ini, maka dia memohon ampun
kepada tuhannya, dia bersujud mendekatkan diri kepada Allah, kembali
dan bertaubat kepadaNya.
2. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan
Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Daud menetapkan keputusan di antara keduanya, dia berkata
kepada pihak yang mengadu, "Saudaramu telah menzalimimu ketika dia
meminta seekor dombamu untuk digabungkan dengan domba-dombanya,
dan sesungguhnya kebanyakan dari para sekutu, sebagian dari mereka
melakukan pelanggaran terhadap sebagian lainnya dengan mengambil hak
partnernya dan berlaku tidak adil, kecuali orang-orang beriman yang
melakukan amal-amal saleh, mereka adalah orang-orang yang berlaku adil
kepada partner-partner mereka dan tidak menzalimi mereka, orang-orang
yang seperti itu tidak banyak. Dan Daud -'alaihissalām- pun yakin bahwa
Kami hanya mengujinya dengan pertikaian dua orang ini, maka dia
meminta ampunan kepada Rabbnya dan sujud mendekatkan diri kepada
Allah serta bertobat kepada-Nya.
3. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di
bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor
fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
Daud berkata: “Temanmu itu telah menzalimimu dengan meminta
dombamu agar dapat menggenapkan dombanya menjadi 100 ekor.
Sungguh banyak dari orang-orang yang berserikat, sebagiannya menzalimi
sebagian lainnya dengan merampas haknya dan merasa tidak puas dengan
apa yang telah dimiliki; kecuali orang-orang beriman yang shalih, mereka
ini tidak menzalimi orang lain, menunaikan hak, dan merasa puas; akan
tetapi orang yang seperti ini sangat sedikit.”
Kemudian Daud menyadari bahwa Kami sedang mengujinya
dengan perselisihan itu, sehingga dia memohon ampun atas kesalahannya,
sebab dia hanya mendengar alasan dari satu pihak saja, lalu segera
menentukan hukum. Dia sujud bersimpuh dan memohon ampun dari
Tuhannya. Sehingga Kami mengampuni kesalahannya dan Kami kabulkan
doanya, dan Kami menjadikannya termasuk orang-orang yang didekatkan
kepada Kami, dan Kami siapkan baginya kemuliaan, kedekatan, dan
tempat kembali yang baik di sisi Kami.
4. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan
tafsir negeri Suriah
Dawud berkata: Saudaramu telah mendholimimu, atas
permintaannya itu. Sesungguhnya kebanyakan orang yang kerjasama
dalam harta, biasanya saling menyalahi satu sama lain. Kecuali orang-
orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka tidak akan mendholimi
siapapun, namun mereka sedikit sekali. Huruf ma berfungsi untuk
menekankan jumlah yang sedikit. Daud pun tahu, bahwa Kami telah
mengujinya atas kejadian yang mendadak dalam memberi keputusan ini.
Yaitu takut kepada manusia, padahal Daud bertanggung jawab di depan
tuhannya, berbeda dengan kakeknya Ibrahim yang tidak terpengaruh
dengan manusia. Sehingga Dawud memohon ampun kepada tuhannya atas
dosa dan prasangka buruknya kepada kedua orang yang mendatanginya
akan membunuhnya, karena dia merasa sendirian di mihrab/kamarnya.
Sehingga dia langsung tersungkur bersujud dan bertaubat kepada Allah
dan kembali kepada ketaatan
5. Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir
abad 14 H
Maka Nabi Dawud berkata demikian tadi setelah mendengar
perkataannya. Dan merupakan hal yang telah dimaklumi dari konteks
terdahulu, dari perkataan mereka berdua, bahwa yang demikian itulah
yang terjadi, maka dari itu, yang satu tidak perlu untuk bicara dan juga
tidak ada alasan untuk menentang dengan perkataan yang mengatakan,
“kenapa Dawud memberikan keputusan sebelum mendengar pembicaraan
lawan sengketa orang itu?” “SEsungguhnya dia telah berbuat zhalim
kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada
kambingnya,” dan inilah kebiasaan orang-orang yang berserikat, kebiasaan
kebanyakan mereka. Beliau berkata, “Dan sesungguhnya kebanyakan dari
orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zhalim kepada
sebagain yang lain,” sebab kezhaliman itu merupakan sifat (ciri khas) nya
nafsu. “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
shalih,” sebab iman dan amal-amal shalih yang mereka miliki dapat
mencegah mereka melakukan kezhaliman, “Dan amat sedikitlah mereka
ini,” seperti yang difirmankan Allah, “Dan sedikit sekali dari hamba-
hamba Ku yang berterima kasih.” (Saba:13). “Dan Dawud mengetahui”
pada saat memberikan keputusan di antara mereka berdua, “bahwa kami
mengujinya.” Kami memberinya cobaan dan kami yang merekayasa
persengketaan itu kepadanya agar ia waspada, “maka ia meminta ampun
kepada Rabbnya” atas keluputan yang terjadi dari dirinya “lalu
menyungkur rukuk,” maksudnya, bersujud, “dan kembali” kepada Allah
dengan bertaubat yang tulus dan beribadah.
6. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 24: (Daud berkata, "Sesungguhnya dia telah
berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu) dengan maksud
untuk menggabungkannya (untuk ditambahkan kepada kambingnya.
Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu) yakni
orang-orang yang terlibat dalam satu perserikatan (sebagian mereka
berbuat lalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka
ini") huruf Ma di sini untuk mengukuhkan makna sedikit. Lalu kedua
malaikat itu naik ke langit dalam keadaan berubah menjadi ujud aslinya
seraya berkata, "Lelaki ini telah memutuskan perkara terhadap dirinya
sendiri." Sehingga sadarlah Nabi Daud atas kekeliruannya itu. Lalu Allah
berfirman, (Dan Daud yakin) yakni merasa yakin (bahwa Kami
mengujinya) Kami menimpakan ujian kepadanya, berupa cobaan dalam
bentuk cinta kepada perempuan itu (maka ia meminta ampun kepada
Rabbnya lalu menyungkur rukuk) maksudnya bersujud (dan bertobat.)
7. Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa,
M.Pd.I
Yakni iman dan amal saleh yang mereka lakukan menghalangi
mereka berbuat zalim. Yaitu ketika memberikan keputusan di antara
keduanya. Yakni Kami mengujinya dan mengatur masalah itu untuknya
agar ia sadar.
8. Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat
Nabi dawud menyimak aduan pria itu, lalu dia memberi keputusan
seraya berkata, 'sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan
meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya sehingga
kambingnya bertambah banyak. Memang banyak di antara orang-orang
yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain karena pihak yang
lemah tidak memiliki bukti yang menguatkan perkaranya. Banyak yang
berbuat zalim, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan ke-
bajikan yang menjunjung tinggi keadilan, dan hanya sedikitlah mereka
yang begitu. ' dan setelah memberi putusan berdasarkan aduan sepihak itu,
nabi dawud sadar dan menduga bahwa kami mengujinya; maka dia segera
memohon ampunan kepada tuhannya atas kekeliruannya, lalu dia
menyungkur sujud dan bertobat. Setelah nabi dawud meminta ampun
dan bertobat kepada Allah, lalu kami mengampuni kesalahan yang ia
sadari itu. Dan lantaran ke-sadaran dan ketajaman nuraninya sungguh, dia
mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat di sisi kami dan berhak
mendapatkan tempat kembali yang baik, surga yang penuh kenikmatan.
D. KETERSALINGHUBUNGAN ANTARA QS. SHAD : 24 DENGAN
KONSEP KERJA SAMA DALAM ISLAM
Jadi, ketersalinghubungan Q.S Shad: 24 dengan konsep kerjasama
dalam islam yaitu bahwa diantara orang-orang yang bersyirkah atau
melakukan kerjasama atau bersekutu banyak yang bertindak zalim kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, tetapi yang demikian itu
sangat sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, kehati-hatian dan kewaspadaan
tetap diperlukan sebelum melakukan syirkah atau kerjasama, sekalipun itu
dengan orang yang berlabel islam.
Kerjasama dalam islam merupakan suatu bentuk sikap saling tolong
menolong terhadap sesama yang disuruh dalam agama islam selama
kerjasama itu tidak dalam bentuk dosa dan permusuhan. Syariat islam
memperbolehkan kerjasama atau bisnis yang bersih dari interaksi riba atau
harta haram dalam keuntungan dan kerugian. Oleh karena itu, kejujuran
dalam mengelola dan keadilan berbagi hasil menjadi syarat mutlak syirkah
atau kerjasama dalam islam.
Bagus, semoga senantiasa istiqomah dalam berkarya
BalasHapus